admin

admin

Quis fringilla quis cursus urna sed sed velit nunc metus condimentum. Et pretium nec magna eros id commodo ligula Phasellus Curabitur wisi. Lacus elit lorem ridiculus vitae tempus eget nibh ut risus et.
23 Februari 2018

Program Studi Pengelolaan Terpadu Sumberdaya Alam (PTSDA) atau yang lebih populer dikenal dengan nama INRM (Integrated Natural Resource Managament) berada dibawah naungan Pascasarjana Universitas Andalas mengadakan kegiatan Field Trip ke Kabupaten Kerinci. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jum’at (16/2) lalu. tim yang beranggotakan 15 orang tersebut bertolak dari Pasar Baru menuju Kabupaten Kerinci via Kabupaten Solok Selatan. Anggota Field Trip tersebut terdiri dari, Direktur Pascasarjana Universitas Andalas, Dosen Prodi INRM, Dosen Tamu (Inggris) dan mahasiswa INRM. Field Trip ini berlangsung selama 4 hari, dimulai dengan melakukan observasi langsung dilapangan, yaitu dengan melakukan pendakian ke Danau Gunung Tujuh, kemudian diakhiri dengan diskusi dan berbagi informasi bersama petugas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) hal tersebut dijelaskan oleh Pak Mahdi selaku Dosen Prodi INRM ketika ditemui di Balai Besar TNKS, Sungai Penuh, Jambi.

Pertemuan dengan petugas BBTNKS (Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat) mendiskusikan hal-hal yang berkaitan pengelolaan TNKS pada umumnya dan pengelolaan titik - titik lokasi wisata yang ada di kawasan tersebut. Personil yang terbatas menjadi kendala utama dalam pengelolaan TNKS dengan luas 1.389.510 Ha yang terhampar di 4 Provinsi yaitu, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Selain itu ancaman terhadap Situs Warisan Dunia ini juga tinggi seperti perambahan, pemburuan dan sebagainya. “Hal ini sudah kita coba antisipasi dengan melakukan penyuluhan, pemberdayaan masyarakat, dan kemitraan sosial”, jelas Diah, salah seorang petugas balai.

“Perjalanan ke Danau Gunung Tujuh sangat mengagumkan, hutan yang masih asri, ada kicauan burung serta suara-suara binatang lain yang melengkapi syahdunya perjalanan kami. Beruntung dalam perjalanan kami melihat siamang dari kejauhan,” jelas Yudha (25). Senada dengan hal tersebut, Finna (25) mengungkapkan bahwa Gunung Tujuh sangat unik dengan danau yang dikelilingi oleh tujuh gunung. Ketinggian puncak Gunung Tujuh mencapai 2.732 mdpl, sedangkan ketinggian Danau Gunung Tujuh ialah 1.996 mdpl dengan lebar lebih kurang 3 Km.

Menurut saya yang perlu dibenahi hanyalah sampah. Perlu perhatian yang serius oleh semua pihak terutama pengunjung agar membawa kembali sampah mereka ke bawah”, tutur Yudha, mahasiswa INRM tingkat dua tersebut. “Field Trip kali ini sangat berbeda karena kami menghabiskan waktu selama 4 (empat) hari bersama-sama, sehingga hubungan dosen dan mahasiswa menjadi sangat erat”, lanjutnya. Sepanjang perjalanan, banyak ditemui remaja-remaja yang menyambangi Danau Gunung Tujuh. Umumnya mereka tidak menginap, hanya berkunjung sesaat di danau lalu kembali turun. “Sebelum ke Danau Gunung Tujuh kami sempat singgah ke Air Terjun Telun Berasap yang terletak di Leter W, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci. Infrastrukturnya sangat menyedihkan, beberapa pegangan tangga sudah berkarat dan keropos, bahkan beberapa pembatas jalan dan tebing sudah rusak. Padahal keindahan alam yang disajikan sangat asri”, tambah Yudha.

“Indonesia selalu memiliki keunikan alam yang membuat saya terpukau. Ini pertama kalinya  saya mendaki Gunung Tujuh dan saya sangat senang sekali. Saya tidak pernah tahu ada danau diatas gunung, jadi ini sangat menarik. Sepanjang perjalanan ada sampah, apalagi di sepanjang tepian danau, sampah plastik berserakan. Jika saja masing-masing pengunjung membawa kembali sampah mereka ketika kembali turun, maka akan sangat bagus sekali,” ujar Pak Richard dengan logat British yang kental. “Menurut saya jika dibuatkan sistim deposito, dimana setiap pengunjung akan menyetorkan sejumlah uang lalu uang itu akan dikembalikan kepada pengunjung ketika pengunjung turun dan membawa sampah mereka masing-masing”, timpa Pak Yonariza selaku ketua Prodi INRM

12 Februari 2018

Padang (Unand) - Universitas Andalas luluskan wisudawan sebanyak 610 lulusan Pascasarjana pada rapat wisuda I tahun 2018 di Gedung Auditorium Kampus Unand Limau Manis Padang (10/2).

“Lulusan Pascasarjana ini terdiri dari program Profesi, Spesialis (Sp), Magister (S2) dan Doktor (S3), kata Biro Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Andalas Syafwardi, SE, MPd.

Ditambahkannya dari 610 wisudawan ini didominasi dari program kesehatan yaitu Fakultas Kedokteran dengan jumlah wisudawan 142 yang sebagian besar merupakan program profesi dokter sebanyak 49 wisudawan, Doktor Biomed 9 lulusan, Magister Kebidanan 22 lulusan,  Spesialis 20 lulusan, Magister Kesehatan Masyarakat 13 lulusan dan Magister Biomedik 29 lulusan.

“Selanjutnya berasal dari Fakultas Farmasi sebanyak 107 lulusan yang sebagian besar merupakan lulusan profesi Apoteker,” ungkapnya.

Selain itu Universitas Andalas juga memberikan penghargaan kepada lulusan terbaiknya yang berasal dari berbagai fakultas.

Disamping memberikan penghargaan kepada lulusan terbaik kampus juga memberikan ucapan selamat secara langsung oleh pimpinan kepada mahasiswa asing yang melanjutkan pendidikannya di Universitas Andalas.

Ia juga menyampaikan untuk sabtu depan tepatnya tanggal 24 Februari pelaksanaan wisuda ini akan diikuti oleh mahasiswa program Diploma dan Sarjana.

Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Tafdil Husni, SE, MBA mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan yang telah menyelesaikan pendidikan dan berhak menyandang gelar Profesi, Spesialis, Magister dan Doctor sesuai aturan yang berlaku.

Ia berpesan kepada wisudawan untuk terus menuntut ilmu tanpa henti karena ini hanyalah batu loncatan untuk menuju kesuksesan selanjutnya. Readmore

12 Februari 2018

Bersama ini disampaikan bahwa sesuai buku Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Program Doktor (S3) Program Pascasarjana Universitas Andalas Tahun 2016 :

  1. Syarat untuk ujian terbuka : mahasiswa sudah menghasilkan 1 (satu) buah artikel pada jurnal yang terindex diScopus
  2. Syarat untuk ujian verifikasi : mahasiswa minimal memiliki dua buah publikasi artikel ilmiah yang terdiri dari :
  • satu artikel pada jurnal Internasional yang terindex di Scopus
  • satu artikel Jurnal Internasional yang minimal terindex DOAJ atau Copernicus, Scopus dan sejenisnya atau artikel yang temuat dalam Prosiding yang terindex di Scopus atau artikel pada jurnal nasional terakreditasi 

Demikian edaran ini disampaikan, edaran ini tidak berlaku pada bagi mahasiswa Penerima Beasiswa PMDSU.

06 Februari 2018

Dalam rangka peningkatan layanan bagi dosen tetap pada perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (Ditjen SDID) menyediakan fasilitas bantuan perpanjangan studi Program Doktor (S3) bagi penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) angkatan 2014 semester ke 8 (1 semester) tahun anggaran 2018. Durasi beasiswa bantuan perpanjangan studi Program Doktor (S3) terhitung mulai bulan Maret-Agustus 2018. Dokumen yang dipersyaratkan untuk pengajuan usulan perpanjangan studi Program Doktor (S3) bagi penerima BPP-DN adalah sebagai berikut :

  1. Surat keterangan aktif kuliah yang diterbitkan oleh Ketua Program Studi S3  (terbaru)
  2. Bukti telah lulus seminar /ujian proposal penelitian disertasi yang diterbitkan oleh ketua program studi S3 maupun Berita Acara Penilaian (BAP) ujian proposal penelitian disertasi.
  3. Publikasi karya ilmiah yang telah dihasilkan, minimal dalam bentuk prosiding
  4. Kartu Hasil Studi terbaru
  5. Laporan Kemajuan studi dan rencana penyelesaian studi yang ditandatangani oleh promotor dan ketua program studi S3 (yang diterbitkan setelah tanggal surat penawaran ini)
  6. Surat Keterangan dari Direktur Program/Dekan Sekolah Pascasarjana jika bukti ada pada poin 2 tidak menyebutkan bahwa pengusul telah LULUS seminar/ ujian proposal 

Seluruh dokumen tersebut diatas diunggah oleh masing-masing karyasiswa BPP-DN pada laman http://studi.ristekdikti.go.id mulai tanggal 6 - 23 Februari 2018 dengan mengklik "diajukan" pada usulan perpanjangannya. Username dan Password untuk login bisa didapatkan melalui Pengelola BPP-DN di Pascasarjana. Periode penetapan status oleh pascasarjana pada laman http://studi.ristekdikti.go.id mulai tanggal 22 - 27 Februari 2018. Kami mohon kepada para pengelola BPPDN agar dapat memperhatikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi karyasiswa sperti tersebut diatas saat melakukan validasi/ penstatusan.

Perlu kami sampaikan bahwa Ditjen SDID membuka hanya satu kali kesempatan pengusulan perpanjangan studi program Doktor (S3) bagi penerima BPP-DN angkatan 2014 semester ke 8 ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan agar seluruh karyasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terimakasih