Ujian Terbuka Milda Ernita,S.Si,MP dan Menjadi Doktor ke 143 PPs Unand (en-GB)

13 January 2017

Ujian Terbuka Disertasi oleh Milda Ernita,S.Si, MP dengan Program Studi Ilmu-ilmu Pertanian (11/01/2017) dengan judul disertasi " Induksi Ketahanan Bawang Merah (allium ascalonicum 1) terhadap penyakit hawar daun bakteri (xanthomonas) axonopodis pv.allii)  dengan introduksi rizobakteri indigenus.

Adapun komisi pembimbingnya adalah Prof.Dr.sc.Agr. Trimurti habazar ; Dr. Nasrun,M.Si ; Prof.Dr.sc.Agr.Jamsari,MP.

Penguji Luar Komisi yaitu : Direktur Pascasarjana, Ketua Prodi S3 Ilmu Pertanian, Prof.Dr. Mansyurdin, MS; Prof.Dr. Warnita, MP; Dr. Yulmaira,SSi,MP.

Milda Ernita,S.Si, MP menjadi Doktor yang ke 143 Program Pascasarjana Universitas Andalas.

Bawang merah termasuk golongan famili Liliaceae dengan genus Allium. Tanaman ini dapat memiliki tinggi mencapai 35-45 cm dan yang tergolong tanaman semimusim. Bawang merah digunakan sebagai penyedap makanan dan dapat digunakan dalam keadaan segar ataupun diolah seperti bawang goreng, tepung bawang (Samadi dan Cahyono, 2005).

Total produksi bawang merah Indonesia tahun 2015 yaitu 120.704 ton, terjadi pertumbuhan dibanding tahun 2013 sebanyak 22% (BPS Dirjen Holtikultura, 2015). Sumatera Barat merupakan salah satu sentra produksi bawang merah dengan produksi tahun 2014 mencapai 61.335 ton dengan luas panen 5.941 ha dan produktivitas 10,32 ton/ha (BPS,2015). Padahal produksi bawang merah di Indonesia masih dapat ditingkatkan karena potensi hasil bisa mencapai 12-20 ton/ha(BPS, 2015).

Penyebab rendahnya produksi bawang merah diantaranya adalah serangan bakteri Xanthomonas axonopodis pv.allii (Xaa) penyebab penyakit hawar daun bakteri (Habzar,Nasrun,Jamsari dan Rusli 2007). Gejala penyakit HDB pertama kali ditemukan pertama kali di pertanaman bawanh merah di Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, SUmatera Barat (Habzar 2001, tidak dipublikasi). 

Untuk mengatasi bakteri yang merusak bawang merah tersebut ada Mekanisme PGR dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dapat secara langsung dan tidak langsung. Induksi ketahanan tanaman yang rentan merupakan salah satu mekanisme agen hayati yang sangat potensial untuk dikembangkan karena penggunaannya lebih praktis, efisien, ekonomis, dan ramah lingkungan. Pengendalian hayati menggunakan mikroorganisme rizofer indigenus akan lebih berhasil dibandingkan dengan melakukan introduksi, karena kompabilitas dan daya adaptasi lebih tinggi. Beberapa rizobakteri indigenus telah dilaporkan mampu menginduksi ketahanan tanaman seperti aplikasi Pseudomonas  flueorescen mampu menginduksi ketahanan tanaman pisang terhadap Fusarium oxysporum f.sp cubense (saravanan, Muthasamy and Marimuthu,2004) Resti (2016) mengaplikasikan bakteri endofit indigenus mampu menginduksi ketahanan bawang merah terhadap penyakit HDB.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Mendapatkan isolat rizobakteri indigenus yang mampu menginduksi ketahanan bawang merah terhadap HDB
  2. Mengetahui keragaman fisiologis dan jenis rizobakteri yang berasal dari daerah geografis berbeda
  3. Mengkaji mekanisme respon fisiologis bawang merah yang diinduksi ketahanannya oleh rizobakteri indigenus
  4. Mendapatkan jenis rizobakeri indigenus yang stabil dalam formula dan mampu menginduksi ketahanan bawang merah terhadap HDB didaerah endemik

Beberapa kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah 

  1. Total isolat rizobakteri indigenus diperoleh 136 isolat, sepuluh isolat berpotensi sebagai penginduksi ketahanan tanaman yaitu JTSH3.4(S.maltopilia strain LMG957), SM1SH3 (Bacillus cereus strain DS16), L5Rz2.1 (B.thuringiensis strain Al Hakam), L5Rz3.2 (B.cereus 03BB102), JM1.7 (P. Geniculata strain XJUHX-19) WJ1.1 (Bacillus sp cp-h3) JM2.11 (S.maltophilia strain M5-2), L5Rz1.1 (B.pumilus strain TSH22w), L2Rz2.2 (strenotrophonomonas sp d46), PP2Rz2 (S.marcescens strain N2.4).
  2. Sepuluh isolat diantaranya adalah 7 isolat mampu memproduksi enzim kitinase, 6 isolat menghasilkan enzim sellulase, sepuluh isolat menghasilkan antibiotik dan sepuluh isolat tidak menghasilkan asam salisilat
  3. Bawang yang diinduksi ketahanan dengan rizobakteri meningkatkan aktivitas enzim pertahnan tanaman yaitu peroksidase, poliphenol oksidase dan phenilalnin amonia liase pada daun dan akar tanaman,
  4. P.geniculata strain XJUHX-19 dan B.pumilus strain TSH22w stabil dalam formula tepung talek, air kelapa dan kompos, sampai penyimpanan 8 minggu. Kemampuan kedua rizobakteri setelah diuji dilahan endemik HDB mampu meningkatkan ketahanan, pertumbuhan dan hasil. Hasil tertinggi pada P.geniculata strain XJUHX-19 yang diformula pada air kelapa yang disimpan 2 minggu dengan produksi 19,75 ton/ha.

Read 1031 times