BAB I (en-GB)

Rate this item
(0 votes)

Hutan memiliki peran yang aktif dalam siklus karbon global dan iklim, namun sejarah pertumbuhannya kurang dikarakterisasi dibandingkan ekosistem yang ada di planet ini. Pohon merupakan kandidat utama yang dapat mengekstraksi arsip paleoclimate,   terdistribusi   luas   dan   mampu   hidup   lebih   dari   1400   tahun (Chambers et al., 1998).

Kondisi iklim disimpan dan direkam secara permanen dalam struktur biomasa, sehingga pohon dapat memantau keadaan lingkungan dalam struktur lingkaran pohon (Fritts, 1976). Hal ini dapat dikaji dalam studi dendrokronologi yang mengaitkan hubungan antara pohon dengan iklim maupun kondisi ekologi setempat. Pohon beradaptasi agar mampu bertahan hidup, tetapi dengan pola iklim dan kondisi lingkungan  yang abnormal dapat menyebabkan stres pada pohon. Proses regenerasi dan terjadinya perubahan secara mendadak ataupun bertahap akan mempengaruhi pertumbuhan anakan pohon. Kegagalan dalam memahami interaksi  perubahan  iklim  dan  fisiologi  pohon  dapat  menyebabkan  kepunahan pada beberapa spesies pohon (Pumijumnong, 2012).

Menurut Stahle et al. (1999) dan Worbes (1999), dendrokronologi dengan menggunakan lingkar tumbuh untuk menentukan umur pohon telah memberi kontribusi besar terhadap pemahaman dinamika hutan dan potensi hasil suatu daerah di berbagai negara. Kajian dendrokronologi cukup jarang dilakukan di daerah tropis karena informasi pada dinamika populasi pohon tropis kurang bernilai  terhadap  industri  kehutanan,  pelaku  konservasi,  dan  pemilik  lahan. Hayden (2008) menambahkan bahwa prasyarat dalam memperoleh informasi dinamika populasi harus mengetahui periodisitas lingkar tumbuh pohon sehingga dapat dinyatakan sebagai lingkaran tahun. Readmore...........

Read 1869 times
More in this category: BAB II (en-GB) »