Kolaborasi Riset oleh Balitbang untuk Kabupaten Limapuluh Kota (en-GB)

10 April 2017

Perdebatan dan pembahasan serta diskusi terkait dengan bencana banjir di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kapubaten Limapuluh Kota telah diupayakan oleh berbagai pihak agar melahirkan solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut.  Tidak ketinggalan bulan lalu Program Pascasarjana Universitas Andalas juga menggelar diskusi publik dengan tema senada dengan menghasilkan lima solusi bernas yaitu, moratorium izin tambang galian C dan tambang batubara, program-program peningkatan ekonomi masyarakat di hulu, PLTA mengontrol spillway dan merealisasikan janji pelebaran sungai, mengaktifkan institusi multipihak dari bawah hingga pusat dan pengadaan early warning system. Tidak hanya sampai disitu kesadaran dan perhatian stakeholder terhadap bencana yang menimpa Kabupaten Limapuluh Kota juga diperlihatkan dengan digelarnya rapat kajian bersama tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Perbatasan Kabupaten Limapuluh Kota oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Sumatera Barat.

Rapat yang dilaksanakan di Aula Kantor Gubernur Sumbar pada hari jum’at (07/04) dihadiri oleh Akademisi (UNAND, UNP, UBH), BPDAS Indragiri Rokan, Dinas ESDM, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dan lain-lain. Rapat berlangsung selama lebih kurang 2,5 jam tersebut dimulai pukul 14.40 Wib dengan paparan oleh Ibu Reti Wafda selaku Kepala Balitbang tentang gambaran umum kawasan perbatasan Kabupaten Limapuluh Kota. Beliau juga menyampaikan tindak lanjut dari pertemuan ini ialah berupa lahirnya agenda riset bersama oleh stakeholder. Besar harapan dengan adanya riset bersama ini informasi yang diperoleh dapat lebih aplikatif untuk kebermanfaatannya terhadap masyarakat. Tentunya, Universitas Andalas turut berperan aktif dalam riset bersama ini. Melalui Bapak Prof. Rudi Febriamansyah yang hadir pada rapat tersebut menyampaikan bahwa kesiapan Unand secara umum dan Pusat Studi Irigasi secara khusus untuk membantu riset bersama pada konteks sosial, ekonomi, dan lingkungan.  

Beberapa topik yang akan menjadi fokus Unand dalam riset bersama ini antara lain, pengelolaan kawasan gambir, kajian deforestasi, kajian agroforestry, kajian tanaman yang mampu hidup di daerah bebatuan sebagai riset jangka pendek dan skema jasa lingkungan pada catchment area sebagai riset jangka panjang.

 Sefniawati/INRM 2015

Read 1790 times