Perkumpulan Program Studi Ilmu Lingkungan (PEPSILI) se-Indonesia menggelar serangkaian kegiatan berskala nasional di AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. Acara yang berlangsung meriah ini mencakup seminar internasional, lokakarya, pelatihan kompetensi, hingga Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIII PEPSILI, yang dihadiri oleh para akademisi, peneliti, serta praktisi dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Seminar internasional menjadi pembuka acara dengan mengangkat tema “Integration Waste Management: The Key to Achieving Sustainable Development Goals (SDGs)”. Para delegasi dari PEPSILI Sumatera turut berfoto bersama Wakil Rektor I Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Agussabti, Ketua Umum PEPSILI, Dr. Suyud Warno Utomo, serta Sekretaris Jenderal PEPSILI, Prof. Dr. Prabang Setyono. Kehadiran tokoh-tokoh penting ini menandai komitmen kuat perguruan tinggi dalam berperan aktif mendukung pencapaian SDGs melalui bidang ilmu lingkungan.
Selain seminar, para peserta juga mengikuti lokakarya dan pelatihan kompetensi yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan praktis. Di antara topik yang dibahas adalah inventarisasi emisi perkotaan sebagai instrumen penting dalam pengelolaan lingkungan daerah, serta pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam mempersiapkan Generasi Emas Indonesia di masa mendatang.
Rakernas XIII PEPSILI menjadi forum penting untuk membahas arah pengembangan keilmuan dan organisasi. Dalam rapat ini, sejumlah isu strategis diangkat, mulai dari pendirian lembaga akreditasi PEPSILI yang diberi nama LAM DEPILAR, penyusunan kurikulum untuk jenjang S1, S2, dan S3 Ilmu Lingkungan, hingga wacana pengembangan profesi khusus di bidang ilmu lingkungan. Selain itu, rakernas juga membahas penguatan kerjasama antarprogram studi serta penyempurnaan AD/ART PEPSILI yang akan disahkan pada pertemuan berikutnya di Bogor.
Sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat, PEPSILI melaksanakan kegiatan penanaman pohon secara simbolis di Kota Sabang, Banda Aceh. Sebanyak 20 batang pohon ditanam sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dr. Jabang Nurdin sebagai koordinato Prodi S2 Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas bersama Walikota Sabang, Zulkifli H. Adam. Keduanya tidak hanya melakukan penanaman pohon, tetapi juga berdiskusi mengenai potensi keanekaragaman hayati Sabang serta pentingnya upaya menjaga biota laut yang menjadi kekayaan alam kota tersebut.
Rangkaian kegiatan yang dipusatkan di Banda Aceh ini ditutup dengan sesi foto bersama mahasiswa Universitas Syiah Kuala, Dr. Jabang Nurdin, Walikota Sabang, serta Ketua Panitia, Prof. Dr. Ichwana. Kehangatan kebersamaan antara akademisi, pemerintah daerah, dan mahasiswa menegaskan bahwa ilmu lingkungan bukan hanya menjadi ranah akademik, tetapi juga panggilan untuk mengabdi bagi masyarakat dan keberlanjutan bumi.