Program Magister Mono/Oligo Disiplin adalah Program Magister yang pengelolaannya berada pada Gedung Pascasarjana Universitas Andalas.
Persoalan banjir dan longsor di pangkalan Kabupaten 50 Kota tidak terlepas dari permasalah pengelolaan sumberdaya alam selama ini. Pendekatan pengelolaan yang selama ini hanya sektoral ternyata belum mampu mengoptimalkan sumberdaya itu sendiri, hal ini terlihat dari kebijakan-kebijakan yang diciptakan oleh masing-masing sektor yang belum terdapat keterpaduan didalamnya. Berangkat dari permasalahan tersebut Program Studi Pasca Sarjana menggelar Kuliah Umum “Integrated Landscape Policy” dengan mengahadirkan narasumber Bapak Dr. Mubariq Ahmad seorang Guru Besar dari Universitas Indonesia pada Hari Juma’t tanggal 17 Maret 2017. Kegiatan dimulai pada pukul 14.10 Wib di Gedung Pasca Sarjana. Ini bukan kali pertama Bapak Mubariq begitu panggilan akrab beliau ke Universitas Andalas, sebelumnya beliau juga sudah pernah ke Unand untuk memberi kuliah umum untuk mahasiswa Magister Unand tahun lalu. Kuliah umum ini berlangsung tepat setelah selesainya diskusi publik dengan tema “Penyelamatan Masyarakat dan Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Koto Panjang” yang juga diselenggarkan oleh Pasca Sarjana Unand. Dan diskusi publik tersebut merupakan cerminan bagaimana masing-masing sektor mengemukakan cara pandangnya terhadap permasalahan. Kuliah umum ini dihadiri oleh 20 orang lebih mahasiswa/i yang dengan latar belakang pendidikan Magister Program Studi Ilmu Lingkungan Unand dan Magister Program Studi Integrated Natural Resource Management (INRM/PTSDA) Unand. Anam (Mhs. INRM/2016) salah seorang peserta kuliah mengungkapkan bahwa materi kuliah umum yang dibawakan oleh Pak Mubariq menawarkan cara pandang baru dalam melihat pengelolaan air, bahwa ketika kita berbicara air itu bukan hanya persoalan hulu saja atau hilir saja, sebagimana yang diistilahkan oleh pak mubariq yaitu Landscape View, jadi kita melihat air itu dalam keseluruhan. Anam juga menambahkan, di program studi INRM juga memberikan pemahaman bahwa sumberdaya itu tidak hanya bernilai dilihat dari fisik saja, namun ada value yang tidak dapat dinilai dengan uang seperti jasa lingkungan dan sustainability. Beberapa poin penting dari kuliah umum ini ialah bahwa keberadaan dan ketersediaan air itu sangat penting karena tanpa ada air, tidak ada pertanian yang tentunya juga akan berkaibat tergagnggunya pangan, serta akan terjadi kelaparan. Untuk itu perlu menjaga hutan agar keberlanjutan air dan ketersediaan air itu terjamin. Mewujudkan Sustainable Forest Management diperlukan, 1) Tata Batas, 2) Tata Hak, 3) Tata SDA, 4) Tata Stakeholder. Sudah waktunya kita menciptakan solusi-solusi yang terpadu dalam pengelolaan sumberdaya alam. (Sefniwati/INRM 2015)
Pascasarjana Universitas Andalas Gelombang I tahun 2017 menerima mahasiswa baru yang mana terdiri dari 39 Program Studi Magister (S2) dan 10 Program studi Doktor (S3).
Jadwal pendaftaran :
Pembelian PIN dan Pendaftaran online tanggal : 6 Maret s/d 28 April 2017
Persyaratan Umum :
IPK Minimum 2,75 atau <2,75 jika memiliki pengalaman kerja diatas 5 tahun untuk calon pendaftar S2 (Magister)
Persyaratan dan kelengkapan berkas yang diserahkan :
Persyaratan dan kelengkapan berkas diupload pada saat pendaftaran online di umb.pasca.unand.ac.id dalam 1 folder berbentuk ZIP atau RAR kemudian berkas persyaratan tersebut dibawa pada saat ujian Wawancara/ ujian kompetensi dan juga disertakan dengan aslinya.
Untuk Program Studi yang tersedia pada Pascasarjana Universitas Andalas lihat disini
Prosedur Pendaftaran :
Jadwal Ujian seleksi :
Kontak Person :
Berkas yang terkait Penerimaan Mahasiswa Baru :
Bencana alam banjir dan longsor yang terjadi pada tanggal 4 maret lalu di pangkalan kabupaten 50 Kota mendorong civitas akademika Pasca Sarjana Universitas Andalas untuk mengadakan diskusi publik multipihak yang di laksanakan pada hari jumat, 17 Maret 2017 kemaren dengan tema “Penyelamatan Masyarakat dan Daerah Tangkapan Air (DTA) Koto Panjang”. Diskusi publik ini bertujuan untuk mendengar cara pandang masing-masing pihak dalam menghadirkan masukan dan solusi yang dapat ditawarkan untuk pengambilan kebijakan yang tepat. Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula gedung pasca sarjana lantai 3 dan dihadiri oleh 130 orang peserta yang terdiri dari unsur mahasiswa, dosen, Pusat Studi Lingkungan Hidup, LSM/NGO, Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, Balitbang Provinsi Sumbar, Pejabat PLTA Koto Panjang, BPDAS Rokan, BMKG Provinsi Sumbar, BPBD Provinsi Sumbar, tokoh masyarakat dan komunitas pemerhati lingkungan. Diskusi publik dibuka langsung oleh Direktur Program Pasca Sarjana Bapak Prof. Dr. Ir. Rudi Febriamansyah, M.Sc dan di moderatori oleh Bapak Prof. Helmi serta menghadirkan 3 orang pembicara yaitu Bapak Prof. Bujang Rusman selaku ahli daerah aliran sungai (DAS) dari Universitas Andalas, Bapak Ir. Hendri Octavia selaku Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat dan Bapak Syahminan Siregar selaku Manajer Sektor PLTA Koto Panjang. Tidak hanya itu juga diundang Bapak Dr. Mubariq Ahmad yang saat ini berkerja di World Bank dan pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia sebagai pembahas utama bersama Bapak Prof. Syafruddin Karimi dari Universitas Andalas. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjasama antara Pasca Sarjana Universitas Andalas dengan Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Unand, Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam (PTSDA/INRM) Unand dan Program Studi Ilmu Lingkungan Unand. Kegiatan diskusi publik dimulai dari pukul 09.08 WIB sampai dengan pukul 12.15 WIB, dengan menghasilkan beberapa poin penting yaitu, Moratorium tambang galian C dan tambang batubara, program-program peningkatan ekonomi masyarakat, PLTA dapat menyelesaikan janjinya mengontrol sprilway dan pelebaran sungai, mengaktifkan institusi multipihak dari bawah hingga pusat dan membuat early warning system. Kelima poin diatas merupakan tindak lanjut kongkrit yang dapat direalisasikan dalam waktu dekat. (Sefniwati/Mhs. INRM 2015)
Link berita terkait :
http://www.antarasumbar.com/berita/200199/diskusi-publik-terkait-mitigasi-bencana-di-pangkalan.html
https://www.infosumbar.net/artikel/integrated-jawaban-permsalahan-pengelolaan-sumber-daya-alam/