admin

admin

Quis fringilla quis cursus urna sed sed velit nunc metus condimentum. Et pretium nec magna eros id commodo ligula Phasellus Curabitur wisi. Lacus elit lorem ridiculus vitae tempus eget nibh ut risus et.
07 Maret 2019

Website : http://seminar.pasca.unand.ac.id/pkp-pm-2019/

Pembangunan pada hampir semua sektor (agama, sosial, keluarga, gizi dan kesehatan masyarakat, dan pertanian luas, serta sektor ekonomi lainnya) terutama untuk mewujudkan kualitas masyarakat yang bersifat madani, mandiri, bermartabat, dan selalu mengem-bangkan diri untuk peningkatan kesejahteraannya. Tujuan pembangunan akan tercapai optimal jika terdapat partisipasi masyarakat, interaksi dan sinergi dari multi pihak, serta mempertemukan pengetahuan dan inovasi dengan kebijakan publik yang berpihak kepada kepentingan masyarakat. 

Prakarsa dan partisipasi masyarakat tidak selalu muncul spontan, sebab masyarakat memerlukan fasilitasi pembelajaran partisipatif untuk meningkatkan motivasi, pengetahuan dan keterampilan agar dapat memanfaatkan kesempatan pembangunan yang tersedia. Masyarakat juga mesti terampil berkomunikasi dialogis dan konvergen, agar lancar menyampaikan pesan kepada dari para pelaku komunikasi, dan mampu memfasilitasi pencapaian kesepahaman dan aksi bersama, serta dapat membangun jaringan komunikasi yang saling menguatkan para pihak.
Namun, dewasa ini sedang terjadi gelombang revolusi industri 4.0 yang sangat cepat,yang dengan kemampuannya meningkatkan produktivitas dan mendorong inovasi teknologi yang masif dan serba digital. Banyak pihak menyebutkan gelombang 4.0 akan menimbulkan dampak disrupsi kepada kondisi masyarakat di hampir segala bidang (agama, sosial, keluarga, kesehatan masyarakat, pertanian luas, industri, dan lainnya).
Selain menimbulkan ancaman disruptif, revolusi industri 4.0 juga diper-caya memunculkan kesempatan dan peluang-peluang baru, asalkan disikapi dengan benar dan tepat. Setidaknya ada tiga sikap dasar yang mesti dibangun pada era ini, yaitu kolaboratif (tidak melulu kompetitif), kreatif-inovativ dan kewirausahaan untuk memperkuat masyarakat.  

Pertanyaan strategisnya adalah, bagaimana ilmu penyuluhan, komuni-kasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat (PKP-PM) meres-pons kondisi tersebut serta menyiapkan kontribusi konsepsional dan tawaran paradigma ilmu yang tepat agar PKP-PM tetap dapat mengawal masyarakat melakukan proses transformasi menuju kemandirian

Seminar Nasional PKP-PM 2019 ini bertujuan :

Mengelaborasi pemikiran dan pengalaman berdasarkan hasil penelitian dan kajian pustaka terpilih tentang penyuluhan pemba-ngunan, komunikasi pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan kewirausahaan sosial, dakwah agama, serta pembangunan sosial (di semua sektor pembangunan terkait) untuk memperkuat keman-dirian masyarakat di zaman disrupsi ini.

Sedangkan Pertemuan Asosiasi Prodi bertujuan untuk membahas issu kontemporer yang terkait erat dengan kurikulum dan PBM akademik PKP-PM, yang nantinya akan dikomunikasikan oleh Pengurus Asosiasi.

PENYELENGGARA SEMINAR :

Program Pascasarjana Universitas Andalas, Padang (c/q Program Magister Ilmu Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan),  bekerjasama dengan :

  • Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial, Regional Sumatera, Kemensos RI
  • Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang
  • Asosiasi Prodi Penyuluhan, Komunikasi Pembangunan, dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia.
  • Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Kementan RI
  • Balai Latihan Masyarakat, Riau, Kemendes PDT dan Transmigrasi RI
  • Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Payakumbuh
  • Fakultas Pertanian, Universitas Tamansiswa, Padang

  

No

Tanggal

ACARA

1

 1 Mei 2019

 Pertemuan Asosiasi Prodi PKPPM

2

 2 Mei 2019

 Seminar Nasional PKP-PM

3

 3 Mei 2019

 Wisata sekitarnya (tergantung permintaan peserta)

Seminar dirancang dengan tiga sesi, yaitu :
  • Pembukaan dan Pidato Kunci oleh Menteri Sosial RI [dalam proses komunikasi].
  • Diskusi Panel Utama, dengan menampilkan Empat pembicara, yaitu :
  • Prof. Dr. Ravik Karsidi (Pemberdayaan Masyarakat, UNS)
  • Prof. Dr. Sumardjo (Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan, IPB)
  • Dr. Harry Z Soeratin (Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial, Kemensos RI)
  • Prof. Dr. Rudi Febriamansyah (Kelembagaan Inovasi Pembangunan, UNAND). 

Seminar Kelas Paralel, untuk presentasi makalah-makalah peserta sesuai topik-topik seminar.  

Sesuai dengan tema dan tujuan seminar, maka akan tersedia sejumlah topik seminar, yaitu :

(a) Penyuluhan pembangunan

(b) Pembangunan sosial

(c) Pelatihan masyarakat dan pembangunan

(d) Komunikasi pembangunan.

(e) Pengembangan / Pemberdayaan masyarakat

(f) Kewirausahaan sosial

Keenam issu-issu tersebut terkait dengan semua bidang/sektor pemba-ngunan (yaitu : agama, sosial, keluarga, gizi dan kesehatan masyarakat, seta pertanian luas, industri kecil, dan lainnya)

MAKALAH SEMINAR dan TANGGAL-TANGGAL PENTING :
Calon peserta seminar mesti menyiapkan abstrak dan makalah lengkap (full paper). Abstrak dan jadwal acara akan dijilid menjadi Buku Panduan Seminar yang dibagikan kepada peserta seminar. Sedangkan Makalah Lengkap akan dicetak menjadi Prosiding Seminar.
TANGGAL PENTING
  1. Batas akhir penerimaan Abstrak   = 8 April 2019
  2. Pemberitahuan LOA / abstrak diterima   = 15 April 2019
  3. Batas akhir waktu pembayaran   = 26 April 2019 [tidak melayani pembayaran di tempat]
  4. Penerimaan full paper/makalah lengkap   = 25 April 2019
Abstrak dan Makalah lengkap dikirim ke alamat email : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Untuk Template Artikel bisa di unduh disini

Peserta yang menginginkan makalahnya dimasukkan ke dalam jurnal terakreditasi, akan dilayani sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
PESERTA SEMINAR dan BIAYA SEMINAR 
Para pihak yang diundang hadir dalam seminar ini (sebagai peserta maupun pemakalah) adalah para mahasiswa tingkat akhir dan sarjana baru tamat (pemakalah pemula), para dosen dan peneliti, para penyuluh/ fasilitator/ pendamping dan pengembang masyarakat, pendakwah dan pembimbing agama, serta profesi lainnya yang terkait dengan tema seminar disebut pemakalah umum.
Calon pemakalah seminar mesti menyiapkan abstrak dan makalah lengkap (full paper). Abstrak dan jadwal acara akan dijilid menjadi buku panduan seminar yang dibagikan kepada semua peserta dan pemakalah seminar. Sedangkan buku makalah lengkap akan dicetak menjadi prosiding seminar.

Biaya Seminar :

NO PESERTA FASILITAS BIAYA
1  Pemakalah dari unsur peneliti, dosen, widyaiswara  Seminar kit, buku panduan dan abstrak seminar, sertifikat, konsumsi dan Prosiding  Rp.400.000
2  Pemakalah dari unsur penyuluh semua sektor, sarjana baru tamat, mahasiswa S2 dan S3  Seminar kit, buku panduan dan abstrak seminar, sertifikat konsumsi dan Prosiding  Rp.300.000
3  Peserta Non Pemakalah  Seminar kit, buku panduan dan abstrak seminar, sertifikat, konsumsi   Rp.200.000

BANK                    : Bank Mandiri Kantor Kas UNAND

Nomor Rekening : 111-00-0465299-2 (RPL 010 UNAND untuk Dana Kelola Science)

25 Februari 2019

Padang (Unand) - Program Pascasarjana Universitas Andalas melakukan diskusi potensi energi terbarukan untuk energi swasembada di Kepulauan Mentawai pada Juma'at (22/02/2019) di Gedung Program Pascasarjana Universitas Andalas.

Untuk membangkitkan swasembada energi nasional harus dilakukan oleh berbagai pihak. Perlu komitmen serius mulai dari masyarakat hingga segenap jajaran pemerintah. Diperlukan upaya yang serius dari pemerintah untuk membuat tata kelola energi yang baik dengan cara memberikan insentif bagi kemajuan industri energi terbarukan serta membuat kebijakan yang baik

Selain itu juga diperlukan niat dan usaha yang sungguh-sungguh dari kalangan akademisi dan praktisi yaitu melakukan riset multidisiplin yang terintegrasi antara dosen dan mahasiswa mulai dari teknologi pengolahannya hingga analisis ekonomi, serta aplikasinya dalam industri.

Dalam upaya untuk membangkitkan potensi swasembada energi terbarukan di Kepulauan Mentawai, Program Pascasarjana Universitas Andalas melakukan diskusi dengan Dr Thomas Krimmel dari GIZ Jerman, Bupati Mentawai Bapak Yudas Sabaggalet, Prof Helmi dan Direktur Program Pascasarjana Unand Prof.Dr.Ir.Rudi Febriamansyah,M.Sc.

Tak hanya pemerintah dan akademisi, namun juga diperlukan upaya dari masyarakat yaitu upaya untuk memahami kondisi energi terkini sehingga masyarakat dapat menjadi konsumen yang cerdas. 

Semoga Kepulauan Mentawai bisa swasembada energi terbarukan secara Nasional kedepannya.

25 Februari 2019

Padang (Unand) – Universitas Andalas dengan bangga melepas 414 lulusan pada wisuda I Program Pascasarjana yang terdiri dari program Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor di Gedung Auditorium Kampus Unand Limau Manis Padang (22/2). 

Wakil Rektor I Universitas Andalas Prof. Dr. Dachriyanus, Apt mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan-wisudawati yang telah menyelesaikan pendidikan Insya Allah berhak menyandang gelar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam wisuda kali ini disampaikannya Program Studi (Prodi) Profesi Nurse (Ns) Fakultas Keperawatan Universitas Andalas menyumbang 56 lulusan dengan prediket cumlaude.

Total lulusan yang berhasil meraih prediket cumlaude berjumlah 67 wisudawan yang berasal dari berbagai Program Studi (Prodi) diantarannya Prodi Bioteknologi (1 orang), Prodi S3 Ilmu Hukum (2 orang), Prodi S3 Ilmu Pertanian (1 orang), Program Pendidikan Dokter Spesialis (1 orang), Prodi Managemen (1 orang), Prodi S3 Ilmu Peternakan (2 orang) dan Prodi Magister Sosiologi (3 orang).

Beranjak dari penerimaan pegawai tahun kemarin disampaikannya ada formasi khusus untuk yang lulusan cumlaude.

“Makanya saat ini Universitas Andalas sedang melakukan perbaikan bagaimana mencapai, supaya bisa menghasilkan lulusan cumlaude dan sangat memuaskan seperti universitas lain yang sekelas dengan Universitas Andalas,” ujarnya.

Kenapa sekelas dengan universitas lain dikatakannya seperti diketahui Universitas Andalas berada pada kluster I universitas di Indonesia. “Hanya ada dua universitas diluar Pulau Jawa yang berada pada kluster ini,” sambungnya.

Ia juga mengatakan ada perbedaan Universitas Andalas dengan universitas yang berada di kluster I tersebut yaitu Universitas Andalas menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang masih berstatus PTN Badan Layanan Umum (BLU) sedangkan yang lainnya sudah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).

Lebih lanjut, ia berharap nantinya bisa mengkonversi untuk menjadi PTN BH. “PTN BH bukan mengkomersialkan pendidikan tetapi menjadikan lebih lincah didalam mengelolanya,” jelasnya.

Disamping itu ia juga mencanangkan program fast track bagi fakultas-fakultas yang sudah ada program pascasarjananya.

Program fast track ini dijelaskannya merupakan program percepatan masa studi dimana dengan percepatan ini bisa menghemat waktu belajar dari S1 hingga S3 yang nantinya dapat menghasilkan doktor-doktor muda yang berusia 25-26 tahun.

Seperti mahasiswa kita saat ini yang juga diwisuda yakni M. Asrofi (S3 Ilmu Pertanian) mahasiswa program beasiswa PMSDU berhasil menyelesaikan Program Doktornya pada usia 26 tahun prediket lulus dengan pujian.

Ia berharap kedepannya Universitas Andalas akan melahirkan M. Asrofi asrofi baru. “Minimum  di setiap fakultas ada,” ujarnya.

Dalam wisuda kali ini Universitas Andalas juga memberikan penghargaan kepada 15 lulusan terbaik dari masing-masing fakultas.

Fakultas Kedokteran menjadi penyumbang terbanyak dalam wisuda ini yakni sebanyak 113 wisudawan yang terdiri dari Profesi Dokter, Spesialis dan Magister.(*)

Humas dan Protokol Unand