Program Doktor Studi Pembangunan Menyelenggarakan Kegiatan Studi pustaka adalah fondasi dari setiap penelitian yang baik. Dengan melakukan studi pustaka. Workshop ini dibuka oleh Direktur Pascasarjana di Gedung Pascasarjana (10-11/08). Direktur mendukung penuh kegiatan ini yang dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa yang sedang proses menulis Disertasi.
Workshop ini dibuka untuk jumlah yang terbatas, yakni untuk sepuluh orang peserta saja dengan tujuan workshop berjalan secara kondusif. Workshop ini dilaksanakan agar memahami lebih dalam tentang topik yang kita teliti. Dengan mempelajari dasar-dasar dari sebuah konsep lewat studi literatur terlebih dahulu. Dalam penelitian, kita perlu memahami teori-teori dan konsep-konsep dasar yang berkaitan dengan topik kita.
Mengetahui penelitian sebelumnya. Ini seperti belajar dari pengalaman orang lain. Dengan mengetahui apa yang sudah diteliti oleh orang lain, kita bisa menghindari pengulangan penelitian yang sama dan menemukan celah-celah yang belum terjawab. Menemukan ide-ide baru. Studi pustaka seringkali memicu munculnya ide-ide baru untuk penelitian. Kita bisa melihat tren terbaru dalam bidang kita dan menemukan topik-topik yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Studi literatur ini memperkuat argumen kita. Hasil studi pustaka akan menjadi bukti-bukti yang mendukung argumen kita dalam penelitian.
Padang – Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas kembali mencetak generasi baru insinyur. Pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Periode II Tahun 2024, sebanyak 57 lulusan Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur resmi menyandang gelar insinyur.
Acara yang berlangsung di aula Gedung Pascasarjana ini dihadiri oleh Dr. Henmaidi, S.T., M.Eng.Sc. Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Riset, Inovasi, dan Kerja Sama, Direktur Sekolah Pascasarjana, Prof. apt. Henny Lucida, Ph.D beserta jajaran pimpinan dan Bapak Ir. BAMBANG GOERITNO SOEKAMTO, MSc. MPA. IPU. APEC Eng. Sekretaris Jendral Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan selamat kepada para lulusan dan berharap agar mereka dapat berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa.
"Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas telah berkomitmen untuk menghasilkan lulusan insinyur yang berkualitas dan kompeten. Kami berharap para lulusan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama perkuliahan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Prof. Henny Lucida.
Prodi S2 Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD ) menyelenggarakan ujian Tesis. Tiga mahasiswa Program Studi S2 Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) Universitas Andalas sukses melaksanakan ujian tesis. Menariknya, ketiga mahasiswa ini memilih fokus pada pengembangan pariwisata di pedesaan.
Topik yang diangkat pun beragam, mulai dari pengembangan desa berbasis masyarakat, analisis kepuasan wisatawan hingga peran pemerintah dalam pengembangan masyarakat. Sektor pariwisata telah lama diakui sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan daerah. Tidak hanya mampu meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja, melestarikan budaya dan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ujian tesis ini dihadiri langsung oleh Koordinator Prodi S2 PWD, Dr. Widya Fitriana, SP, M.Si, serta para dosen berpengalaman di bidangan PWD seperti Prof. Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc Dr. Ir. Endry Martius, MSc, Dr. Ir. Nofialdi, M.Si, Dr. Ir. Faidil Tanjung, M.Si. Ketiga mahasiswa, yaitu Rika Handayani, Rafi Anriyan, dan Ibnu Kuntara, berhasil menunjukkan kemampuan akademik dan pemahaman yang mendalam mengenai topik penelitian mereka.
Kami mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang telah berhasil menempuh jenjang di Sekolah Pascasarjana Multidisiplin Universitas Andalas.
Program Doktor Studi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas kembali meluluskan satu orang doktor baru. Dr. Rika Hariance, SP., M.Si yang mempertahankan disertasinya dengan judul “Aksi Kolektif Multipihak untuk Pembangunan Perkebunan Rakyat Berkelanjutan” di hadapan tim penguji yang terdiri dari tim promotor yaitu Prof. Melinda Noer, Endrizal Ridwan, Ph.D dan Hasnah, Ph.D, penguji internal Prof. Rudi Febriamansyah, Prof. Afrizal, Prof. Donard Games, Dr. Sri Setiawati dan 1 orang penguji eksternal Dr. H. M. Nurdin yang merupakan staf ahli Pengembangan Wilayah Kementrian Desa, PDT dan Transmigrasi Republik Indonesia. Sidang ujian tertutup tersebut dilaksanakan pada Selasa 27 Agustus 2024 di ruangan rapat pimpinan Gedung Sekolah Pascasarjana dan dipimpin langsung oleh Koordinator Program Studi Prof. Rudi Febriamansyah.
Sehari-hari, Rika berprofesi sebagai dosen pada Program Studi Agribisnis Universitas Andalas dan memulai studi nya pada Program Doktor Studi Pembangunan sejak tahun 2019. Dengan mengambil studi kasus pada kegagalan kolaborasi multipihak yang melibatkan koperasi, perusahaan swasta dan pemerintah daerah dalam membangun perkebunan rakyat teh organik di Kabupaten Solok, disertasi tersebut ditulis dengan tujuan untuk menemukan apa penyebab kegagalan dan bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Sebelumnya, kolaborasi multipihak ini telah berhasil mendorong terciptanya kerjasama yang menghasilkan teh organik dengan kualitas premium dan berhasil dipasarkan lebih luas melalui ekspor ke pasar Eropa. Keberhasilan ini, tentu menjadi prestasi yang luar biasa bagi perkebunan teh rakyat yang melembaga dalam koperasi, akan tetapi pertanyaan pentingnya adalah kenapa kemudian keberhasilan ini terhenti dan tidak berkelanjutan?
Ketertarikannya pada tema penelitian ini didasari karena koperasi dipercaya oleh para pendiri bangsa sebagai bangun ekonomi yang dapat mensejahterakan rakyat, terutama rakyat yang berada diwilayah pedesaan yang sangat dekat dengan sektor pertanian. Namun, hingga saat ini koperasi masih belum berhasil menjadi sokoguru perekonomian Indonesia seperti apa yang sudah dicita-citakan oleh para pendiri bangsa. Pada kasus ini, petani teh rakyat telah tergabung dalam lembaga koperasi dan bergerak bersama untuk mencapai tujuan kesejahteraan bersama, akan tetapi masih menghadapi kendala dalam mencapai kemandirian.
Perkebunan rakyat dengan skala usaha yang kecil membutuhkan koperasi sebagai platform untuk pengembangan usaha dan penggerak agribisnis secara menyeluruh dari hulu ke hilir agar dapat tetap bersaing dalam pasar global. Namun, dalam hasil penelitian ini ditemukan bahwa jika koperasi hanya bergerak sendiri sebagai aksi kolektif petani saja tanpa kolaborasi dengan swasta dan pemerintah, terbukti masih belum mampu membentuk koperasi agribisnis yang memiliki daya saing dan berkelanjutan. Hal ini disebabkan terutama karena petani dengan skala usaha kecil seringkali tidak memiliki akses yang memadai untuk menghimpun modal yang lebih besar guna mengembangkan agribisnis mereka secara lebih luas. Hal ini lah yang menyebabkan bahwa secara mandiri koperasi tidak mampu menjadi sokoguru ekonomi, oleh karena itu aksi kolektif multipihak diperlukan.
Staf ahli pengembangan wilayah Kemendes, PDT dan Transmigrasi Dr. Ir. M. Nurdin yang bertindak sebagai peguji eksternal, memiliki pengalaman selama 20 tahun dalam pengembangan perkebunan di wilayah Kalimantan Timur, sangat antusias dengan disertasi yang ditulis oleh Rika. Menurut beliau, dalam pengembangan aksi multipihak ini peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga tidak boleh diabaikan. Karena LSM dapat berperan sebagai mediator yang menjembatani komunikasi antar pihak sehingga bisa mengurangi terjadinya konflik. Terkait hal ini, pada disertasinya Rika juga menyinggung adanya peran LSM sebagai mediator namun belum mampu mengatasi kegagalan aksi.
Selain itu, dalam disertasi ini juga disebutkan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam aksi memiliki keinginan kuat untuk berkolaborasi yang ditunjukkan dengan nilai solidaritas dan komitmen yang tinggi. Akan tetapi, hal ini tidak cukup untuk mendorong keberlanjutan aksi kolektif karena tingkat kontinuitas dan keuntungan dinilai sangat rendah. Ini menunjukkan bahwa reward (benefit) berupa materi maupun non materi sangatlah penting bagi keberlanjutan. Maka dalam disertasi ini, Rika juga menawarkan formulasi Reward System sebagai rancangan agar aksi kolektif dapat berjalan secara berkelanjutan.
Prof. Rudi Febriamansyah sebagai Koordinator Program Studi Program Doktor Studi Pembangunan Sekolah Pascasarjana mengapresiasi hasil penelitian ini dengan harapan bahwa hasil temuan ini dapat berimplikasi pada pengetahuan baru maupun aktivitas pembangunan perkebunan rakyat yang melibatkan multipihak terutama dalam pengelolaan koperasi, tidak hanya ditingkat lokal akan tetapi juga ditingkat global.